Paskah dan Liburan Bapak Presiden

by

Waktu masih kuliah di Yogya, setiap hari Sabtu pagi saya sering nongkrong di depan Gereja Katolik Pugeran, letaknya tidak jauh dari Pojok Beteng Kulon ke arah selatan. Di depan gereja yang sudah ada sejak jaman Belanda itu terdapat sebuah warung tenda (angkringan) yang buka dari setelah subuh sampai hari menjalang siang. Sambil menikmati teh yang nasgitel dan mendengar obrolan tukang becak yang banyak sarapan di warung itu, saya juga mendengar ceramah Misa dari Sang Pastur kepada jemaat Gereja. Ceramah yang sering saya dengar adalah tentang pengorbanan Yesus, yang mati disalib di Bukit Golgota untuk menebus dosa umat manusia.

Pada minggu ini Umat Kristiani memperingati kisah Yesus itu, dimulai dengan Minggu Palma ketika Yesus memasuki Yerussalem dengan menaiki seekor keledai dan disambut sorak sorai umat-Nya dengan melambai-lambaikan daun Palma (daun Palem). Mungkin hampir sama dengan kisah Nabi Muhammad SAW yang memasuki Kota Madinnah ketika Hijrah, waktu itu penduduk Madinnah bersuka cita menyambut kedatangan Sang Rasul.

Setelah mengenang Minggu Palma, umat Kristiani akan memasuki tiga Hari Suci, dimulai dengan Kamis Putih yaitu peringatan perjamuan terakhir Yesus dengan 12 Rasul-Nya. Kemudian dilanjutkan Jumat Agung, yaitu di mana Yesus wafat disalib di Bukit Golgota, dan diakhiri dengan suka cita Paskah yang memperingati kebangkitan Yesus Kristus.

Kisah penderitaan Yesus adalah pengorbanan-Nya untuk menebus seluruh dosa umat manusia. Yesus dilahirkan untuk melayani, bukan untuk dilayani. Itulah kata-kata yang sering saya dengar dari Pastur di setiap saya nongkrong di warung tenda depan Gereja Katolik Pugeran. Sampai akhirnya saya sadar, bahwa rakyat kecil di Indonesia, seperti tukang becak yang sedang sarapan di warung tenda bersama dengan saya, mereka telah lama mempraktikkan ajaran Yesus tersebut. Rakyat kecil selalu menjadi pelayan bagi para pemimpin-pemimpinnya yang ada di senayan maupun istana negara baik secara langsung maupun tidak langsung. Rakyat kecil melayani para pemimpin dengan membayar pajak, dan rela berhenti bekerja pada hari pemilu untuk memilih mereka.

Di hari-hari menjelang perayaan Paskah ini, saya terharu dengan kisah pengorbanan Yesus sekaligus pengorbanan rakyat kecil Indonesia. Pada akhir Maret kemarin, pemerintah telah secara resmi menaikkan harga Bahan Bakar Minyak yang telah disesuaikan dengan harga pasar, itulah salah satu sejarah yang telah dibuat oleh Presiden Joko Widodo dengan menyerahkan harga BBM kepada mekanisme pasar. Suatu saat jika harga minyak dunia naik 5 kali lipat, maka harga BBM di Indonesia juga akan naik 5 kali lipat. Jika demikian lalu di mana peran pemerintah dalam melindungi segenap bangsa? Jika harga minyak yang menjadi mercusuar dari harga-harga bahan pokok lainnya diserahkan kepada mekanisme pasar.

Beriringan dengan kenaikan harga BBM ini, pemerintah juga akan menaikkan tunjangan uang muka pembelian mobil bagi para pejabat sebesar Rp 210,89 juta. Alasan yang saya dengar dari Wakil Presiden Jusuf Kalla, pemerintah menaikkan tunjangan pembelian mobil tersebut adalah karena harga mobil sekarang juga naik. Alasan macam apa itu??? (maaf menggunakan tiga tanda tanya). Jika alasannya karena harga mobil naik, lalu apa yang diberikan pemerintah untuk rakyat kecil yang menghadapi kenaikan bahan pokok dan ongkos angkutan umum??? (maaf menggunakan tiga tanda tanya).

Pemerintah yang seharusnya memberikan pelayanan sebagaimana Yesus melayani umat-Nya, kini berbalik pemerintahlah yang dilayani oleh rakyatnya. Lebih parah dari itu, rakyat kecil harus menebus dosa-dosa pemimpinnya dengan menanggung harga bahan pokok yang melonjak, dan juga ongkos angkutan umum yang naik.

Di tengah ramainya liburan long weekend Paskah ini, saya baca berita Bapak Presiden Joko Widodo juga libur pulang kampung ke Solo. Sedangkan tukang becak, tukang bangunan, buruh tani tidak pernah berhenti bekerja walau pada tanggal merah dan hari minggu sekalipun. Sekali lagi, rakyat kecil telah memberikan pelayanan untuk terus bekerja, taat pada slogan kabinet kerja : Kerja, kerja, kerja!

Selamat menyambut Paskah bagi umat Kristiani. Dan selamat liburan Bapak Presiden.

Cawang, 4 April 2015