Ruang Semadi

Oleh : Anang Dianto

Pahlawan adalah seseorang yang berjasa tanpa mendapatkan balasan jasa. Sosok pahlawan tak pernah memperhitungkan pamrih, tak pernah mengharapkan puji, serta tidak pernah meributkan penghargaan dan pengakuan nama.
Pahlawan yang paling berjasa dalam hidup saya adalah ibu. Sosok pahlawan wanita terhebat dalam sejarah perjuangan kehidupan saya. Memang dia adalah sosok pahlawan tanpa bamboo runcing di tangannya, tetapi tangan lembutnya itulah yang menjadi senjata utamanya, yang digunakan untuk mengelus, menyeboki, menggendong, dan sesekali mengusap ingus saya ketika hidung saya kotor terkena lelehan ingus.
Bagi saya ibu bukanlah seseorang yang merawat dan membesarkan saya dengan harapan imbalan, bukan juga seseorang yang mengharap puji, apalagi ,mengharap sebuah pengakuan nama. Saya yakin bukan itu yang beliau inginkan, tetapi beliau ingin melihat anak-anaknya bias makan meski dia sendiri merasa lapar, beliau adalah seseorang yang ingin anak-anaknya selalu hangat di dalam selimut meski tubuhnya sendiri menggigil karena dingin.
Masih ingatkah lagu yang biasa kita dengarkan waktu kecil dulu?
kasih ibu kepada beta,
tak terkira sepanjang masa,
hanya member tak harap kembali,
bagai sang surya menyinari dunia,
Coba sesekali kita dengarkan lagi lagu itu. Apakah air mata kita akan menjadi berat seberat butir-butir gotri yang nantinya akan jatuh menetes menghujani pipi kita? Ibu, ibu, ibu, tak kan habis-habisnya membicarakan jasa seorang ibu kepada anaknya.
Pahlawan ke dua yang paling berjasa dalam hidup saya adalah seorang laki-laki terhebat dalam daftar nama tokoh kehidupan saya, dia adalah ayah. Ya ayah. Ayah adlah pejuang, yang mempertaruhkan peluh dan darah mereka kepada keluarga. Ayah adlah pemimpin terhebat. Ayah adlah pahlawan tanpa gelar ataupun lencana di kemejanya. Ayah adlah seorang pengembara di kala siang, dan menjadi pelindung ketika malam tiba. Dan ayah mejadi inspirasi, karena setiap laki-laki akan mejadi seoranh ayah yang kelak akan memimpin bahtera keluarga, menjadi nahkoda yang harus memontang-mantingkan kemudi ketika badai menerjang dan harus menjadi penghibur ketika anak dan istrinya berduka. Itulah ayah pahlawan ku.
Orang yang tak kalah berjasa dalam hidup saya adalah orang-orang di sekitar saya. Karena merekalah saksi sekaligus orang-orang yang paling berpengaruh dalam sejarah panjang kehidupan saya. Mereka selalu mendoakan dan mendukung kita saya pernah diminta. Mereka akan tersenyum bahagia ketika saya mendapatkan apa yang saya inginkan. Dan merkalah pengingat saya, bahwa di pundak saya lah harapan kita ditanggalkan. Sebuah harapan, ya harapan itu diamanahkan kepada saya, dan daya harus berkata “jangan kecewakan mereka”
Terakhir, bahwa semua orang di dunia ini adalah pahlawan saya. Mereka adalah insppirasi. Mereka adalah teman, guru, kakak kelas, atasan, dan semua orang yang terlibat dalam cerita panjang perjuangan hidup saya.
Terimakasih untuk semua, semoga kelak bertemu di Jannah-Nya.