Anang April Dianto
by Unknown
Kesalahan.
Itulah yang pertama kali diajarkan Tuhan kepada Adam ketika Dia belum memutuskan untuk menciptakan scenario panjang ini..
Laut, laut, laut.
Dunia adalah lautan luas yang mengasingkan jiwa-jiwa kita tak ubahnya seumpluk buih yang terombang-ambing tersapu, tenggelam ke dalam deru seru suara-suara yang tak pernah diam sedetik pun..
Dan aku adalah perompak miskin yang lelah mengeluh dan mengadu kepada kesepian.karena dialah satu-satunya temanku bercanda dan bersulang.. Oh, betapa laut telah menjadi penjara bagi mereka yang merindukan pulau-pulau dengan nyiur dan camar. Suara ombak adalah hantu yang selalu menggerayangi mimpi-mimpi malam… Angin bagai hawa panas menyesakkan dari neraka….
Tetapi aku tidak, aku menyukai laut hingga lupa bau anyir tanah.. Ombak adalah deru semangatku mengarungi lautan ini, dan angin yang membebaskan rambutku tergerai…
Ayahku badai, ibuku sepi.
Kekasihku adalah bintang-bintang.
Selamat datang di duniaku…..
Inilah kebebasan, dimana satu-satunya peraturan adalah keonaran.
*) Anang Dianto, Mahasiswa Teknik Mesin & Industri UGM angkatan 2009, yang sampai saat ini belum juga berlabuh, masih tersesat di hampar lautan.