Kehidupan ini
by Unknown
Ulasan sebuah Puisi dari Ridwan Pinet
Oleh : Anang Dianto
tiap hari selalu ada kejadian dan pengalaman,
namun semua lebur dalam keberulangan,
senantiasa dan niscaya,
kemarin, hari ini dan esok,
geilnding sebuah roda dalam lingkaran,
pemandangan serupa,
mengundang bermacam rasa,
akankah jernih perjalanan hidup sekadar bisa dijabarkan
pada putaran sebuah roda dalam lingkaran
kita tahu
perjalanan ini telah kita tempuh dengan penuh liku
penuh suka duka , dinamika dan romantika
kawan
apakah hidup mesti dilakoni dengan kepasrahan
untuk berada dalam sebuah lingkaran
padahal lakon itu telah kita awali sejak bertahun silam
London, 28 November 2000 Penggalan puisi Ridwan Pinet "Gelinding Sebuah Roda"
Sebagai Orang Jawa sudah sepatutnya saya ingin menjujung tinggi-tinggi budaya, nilai, dan falsafah hidup yang disampaikan oleh nenek moyang secara turun-menurun. Namun, ketika saya memutuskan untuk berpikir dan merenungi kembali makna sesungguhnya kehidupan ini, ternyata masih banyak koreksi atas pandangan tentang kehidupan ini yang secara tidak langsung telah saya serap melalui orang tua.
Dulu, seringkali orang tua berkata bahwa hidup ini diibaratkan sebagai sebuah roda yang terus menggelinding, ada kalanya kita di atas dan ada kalanya pula kita harus prihatin berada di level bawah. Tetapi, setelah membaca puisi dari Ridwan Pinet yang berjudul "Gelinding sebuah Roda" di atas, saya seperti terhentak kaget dari lamunan yang panjang.
Luar biasa, itulah kata yang hendak saya sampaikan kepada Ridwan Pinet. Karena puisinya telah berhasil menantang falasfah Orang Jawa yang selama ini menganggap kehidupan ini hanya seperti sebuah roda yang terus menggelinding. Alangkah bodohnya kita, jika menyerahkan cerita kehidupan ini pada sebuah roda yang kaku, yang hanya berputar terus pada sebuah poros yang sama, sekali lagi yang sama.
Kalau boleh saya mengajak, yuk kita anggap kehidupan ini sebagai sebuah coretan yang dibuat oleh anak-anak batita, tak menentu, lurus bengkok, kadang tebal kadang tipis, membentuk sebuah mahakarya lukisan kehidupan yang indah.
Bagi Anda yang sedang mempunyai anak batita, berikanlah anak Anda selembar kertas dan sebatang pensil, biarkanlah dia menggambar sesuatu pada kertas tersebut, dan kemudian..
Taraaa..... itulah sebenarnya kehidupan kita yang penuh liku, penuh suka-duka, dinamika dan romantika.
(Wallahu`alam)