Gendruwo yang Matanya Merah Menyala-nyala

by

di dalam marah kita bukan menjadi diri sendiri
seperti kata emak, itu namanya ketempelan
ketempelan gendruwo yang matanya merah menyala-nyala
karena tiba-tiba kita ingin mencakar-cakar
ingin meraung
ingin menendang dan menyeruduk apa saja

seperti yang dilakukan bapak kepada emak
meski emak ditendang, emak dijambak
tapi emak tak pernah membenci bapak, tak pernah
emak percaya yang melakukan itu bukan bapak
tapi gendruwo yang matanya merah menyala-nyala
sedang menempeli bapak

kata emak, manusia itu sering lupa sama dirinya
ketika manusia lupa, gendruwo yang matanya merah menyala-nyala itu
hinggap dan menempeli kita
kemudian dia mengamuk, dan menendang dan menyeruduk apa saja

gendruwo yang matanya merah menyala-nyala
tinggal di alam awung-awung
mereka kasat mata
tapi sebenarnya meraka ada di mana-mana
di dapur, kakus, jalan, tempat parkir sampai di mall-mall juga ada
mereka siap menempeli siapa saja yang sedang lupa

oleh karena itu, pesan emak
jangan membenci orang yang sedang marah
karena sebenarnya dia sedang ditempeli gendruwo yang matanya merah menyala-nyala
yang kita lakukan sebaiknya mengingatkan
biar ingat, karena jika sudah ingat dengan dirinya
gundruwo yang matanya merah menyala-nyala itu akan pergi dengan sendiri

dan pesan emak lagi,
kamu jangan sampai lupa
dzikir dan sholat dilakoni
karena di mana-mana
gendruwo yang matanya merah menyala-nyala
siap menempeli kita