Ruang Semadi

Pernah dengar tentang sebuah bangsa yg tidak mengenal tangisan?
Ya, mereka adalah bangsa yg tidak bisa menangis. Bukan karena mereka selalu bahagia, tapi karena mereka tidak mempunyai air mata.
Sejak lahir mereka tidak punya air mata, bisa kau bayangkan bayi2 mungil yang terlahir tanpa air mata?
Bayi-bayi itu kebingungan haeus melakukan apa ketika lahir d dunia, karena bagi bayi menangis adalah satu-satunya pekerjaan ketika baru saja terlahir di dunia ini.
Sebnrnya bukan salah bayi-bayi itu, tapi itu adalah ksalahan moyangnya..
Begini ceritanya.
Dulu, dulu skali..
Nun jauh di dalam hutan belantara sana, tinggalah sebuah suku yang makmur. Hutan telah mencukupi segala kebutuhan mereka. Tapi di suatu musim, hujan turun terlambat. Sungai dan danau menjadi kering. Dan masyarakat suku yang terbiasa hidup enak itu pun merasa tidak sabar harus menahan haus. Akhirnya mereka memutuskan untuk meminum air mata mereka sendiri, mereka menangis dibuat-buat agar air mata mereka keluar. Lalu mereka meminumnya. Begitu stiap hari, air mata mereka diperas untuk memenuhi dahaga. Sampai pada akhernya air mata mereka habis tanpa tersisa.
Hal itu sangat membuat para dewa murka, lalu para dewa memutuskan untuk mengutuk mereka supaya tidak bisa menangis lagi selamanya sampai pada semua keturunan-keturunannya.
Dan begitulah sampai suku itu semakin besar dan menjadi sebuah bangsa, bangsa yang tak mengenal tangisan.
Biasanya mereka mengungkapkan kesedihan dengan menari, ya menari dengan gerakan2 yang aneh. Kasihan.