Cerita Batu
by Unknown
Ini cerita tentang batu.
Batu-batu yang teronggok di pojok sunyi tempat2 gelap.
Yang diam dan bisu, tetap diam walau hujan dingin dan panas yg membakar.
Batu tetaplah batu, yg terlihat bodoh dan dungu.
Seandainya bisa bicara batu-batu itu pasti akan marah, menangis, berteriak-teriak keras.
Tapi batu hanyalah batu yg ditakdirkan untuk hening menyepi.
Dia menerima segala derita dan luka, panas, dingin, sepi, gelap, dan sesekali manusia atau anjing menginjaknya.
Didera terik dan hujan. Dia melapuk, kalah tanpa darah. Mati untuk hidup kembali. Menjadi batu-batu baru.
Begitu seterusnya, dia lahir dan lebur,
batu-batu akan tetap diam dan bisu.
Kita sedikit burungtung menjadi manusia, walau tak kalah ramai menanggung luka dan derita, tapi setidaknya kita masih bisa menangis, mengumpat, marah dan mengamuk memprotes segala bentuk kenyataan yang pahit. Ya. Kita sedikit beruntung jika dibandingkan dengan batu. Yang menanggapi semua luka dengan diam dan bisu.